Banjir lagi
06 Februari 2008

Tanggal 1 februari kemarin, nyaris terjadi dejavu. Banjir dengan skala yang hampir sama menghampiri menjelang Imlek. Lalu timbul pertanyaan yang agak rasial / SARA (maaf), mengapa menjelang Imlek rumah saya harus kemasukan air banjir..? Tentunya pertanyaan ini sangat naif, tapi kadang menghinggapi hampir setiap orang yang mengeluh kebanjiran.
Padahal Infrastruktur dan mental manusia yang menjadi permasalahan kita semua. Banjir kanal Barat dan Timur yang mandek pekerjaannya, masyarakat yang tidak mempedulikan lingkungan. Pengembang yang tidak mempedulikan tata kota, pejabat yang berwenang yang menyilahkan pengembang untuk menguasai suatu lahan hijau dengan hanya iming2 rupiah. Semuanya kembali kepada mental manusia, terutama Pejabat yang berwenang.
Trus kalau banjir trus2an seperti ini, dan skalanya bukan lagi 5 tahunan, apa solusinya..? Apabila pemerintah Pusat dan Daerah masih memakai cara2 lama alias NATO (No Action, Talk Only), maka beberapa tahun lagi tempat tinggal kita akan menjadi tempat "WISATA AIR"
0 komentar: to “ Banjir lagi ”
Posting Komentar