Krisis Pangan  

Belakangan ini harga2 bahan pangan atau biasa kita sebut Sembako memang terasa melambung. Seperti beras, jagung, terigu atau gandum, kacang2an, apalagi minyak goreng walaupun bisa dibilang minyak goreng bukanlah bahan panganan tapi harga terakhir ini cukup melangit.

Nampaknya harga pangan yang melambung tinggi tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, hampir terjadi diseluruh belahan dunia. Di Asia, Benua Amerika, bahkan Eropa. Namun yang utama di Afrika. Di Asia, khususnya di Cina dan India. Negara tersebut memang mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar sehingga demand nya terhadap bahan pangan amat tinggi. bayangkan Jumlah penduduk Cina yang mencapai angka Milyaran.?! Krisis pangan yang parah tentunya terjadi di Afrika. Di Benua ini bukan hal yang aneh lagi jika seseorang harus menyeberang ke Negara lain hanya untuk membeli sepotong Roti. Atau akan sering dijumpai penduduk mengolah TANAH untuk jadi bahan makanan.

Apakah keadaan krisis pangan ini akan teratasi atau nantinya akan kita dapati dengan Grafik yang terus menaik. Jika krisis pangan ini terus berlanjut, apakah teori usang R. Thomas Malthus tentang ledakan penduduk yang menyebabkan krisis pangan menjadi Relevan..? Padahal yang kita ketahui belakangan teori tersebut terbantahkan karena Malthus mengabaikan majunya Tehnologi Industri, baik dalam industri pangan, transportasi dll. Oleh sebab itu apakah hal yang menyebabkan terjadinya krisis pangan saat ini ???

Menurut saya :

1. Disebabkan karena naiknya Harga Minyak Bumi. Harga Minyak saat ini mencapai harga US$120/ barel, yang sebelumnya ditahun 2005 hanya sekitar US$60-70/barel. Dimana2 jika harga energi naik, maka mempunyai efek domino terhadap kenaikan harga2 barang, terutama pangan.

2. Karena Minyak bumi adalah sumber daya Alam yang tidak bisa diperbaharui, maka para ilmuwan mencari bahan bakar Alternatif. Salah satunya dengan Bio Fuel. Bio Fuel ini merupakan penemuan yang muktahir yang cukup melegakan untuk mengatasi krisis energi. Bio Fuel terbuat dari sumber daya alam yang dapat terbaharui, contoh bahan untuk membuat bio fuel adalah: jagung, singkong, gandum, jarak, dll yang berasal dari tumbuhan. Sayangnya bahan2 yang digunakan untuk membuat bio fuel adalah sumber pangan bagi Manusia. Konsekwensinya kita harus kekurangan pangan untuk menyelamatkan sumber energi. Sehingga ada Aknedot yang mengatakan bahwa kita harus menahan lapar untuk memberikan bahan bakar pada Mobil kita.

3. Lahan-lahan pertanian yang biasa ditanami untuk sumber pangan manusia, diubah menjadi lahan untuk Bio Fuel. Sehingga Benua Amerika yang biasa men supplay kedelai ke Indonesia dengan harga murah, menjadi sangat mahal karena jumlah produksinya berkurang karena perubahan lahan pangan menjadi lahan Bio fuel.

4. Cuaca yang kurang mendukung. Perubahan cuaca yang menyimpang saat ini menyebabkan para petani tradisional yang terbiasa menanam bahan pangan berdasarkan sirkulasi musim yang reguler menjadi unpredictable. Mengakibatkan banyak pula kegagalan Panen. Kemudian bencana alam banjir, gempa dll cukup menambah langkanya bahan pangan.

5. Pertanian yang memakai tehnologi modern, tentunya memerlukan sumber daya energi pula. Disaat harga sumber energi sangant tinggi, menyebabkan cost yang tinggi pula. dan ini mengakibatkan Harga yang tinggi untuk bahan pangan.


Krisis ini dapat saya simpulkan karena sistem Kapitalis. Apakah ada yang membantah..?



0 komentar: to “ Krisis Pangan