Turut Berduka Gempa Di Padang  

Sedih sekali melihat bencana di Tanah Air ini, padahal kita belum lagi bangkit dari keterpurukan.. Gempa di Padang, Sumatera Barat memakan banyak Korban. Gempa dengan kekuatan 7,6 SR ini menghancurkan bangunan dan infrastruktur disana. Jaringan listrik, telepon dan internet rusak. Beberapa saksi disana melihat bahwa tiang listrik saja begoyang sedemikian rupa, menandakan besarnya skala gempa yang terjadi. Entah apakah ini memang Azab atau teguran dari Allah, yang jelas musibah sudah terjadi dan menyisakan kepiluan di hati. Apakah selalu ada hikmah dari semua bencana disekitar kita..? Pasti ada, tapi untuk siapakah hikmah itu seharusnya dikaji dan dijadikan sebagai modal untuk membangun era kedepan yang lebih baik..?

Terkadang kepiluan di hati mengundang saya untuk sedikit kritis bahkan terhadap bencana sekalipun. Terlepas dari kita harus bahu membahu membantu korban bencana, entah berupa Materi, tenaga ataupun doa. Lalu muncul pertanyaan, Allah atau Tuhan yang kita kenal adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Dia yang menciptakan kita melalui kedua orang tua kita, sehingga menimbulkan rasa kasih dan sayang. Lalu mengapa Allah begitu tega pula mecerai beraikannya dengan bencana untuk menunjukkan keegoan dari KetuhananNya? Apakah ini caranya Allah..?

Teman2 ternyata saya Salah..

Saya awali dari cerita Tsunami di Aceh, akhir tahun 2004 lalu. Sebenarnya gempa yang tercatat di kantor Pencatatan Gempa Jakarta adalah 6,4 skala Richter. Tetapi menurut the American NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) diklaim terbaca sebesar 8.0. Richter kemudin NOAA secara terus-menerus memperbaharui membacanya menjadi 8.5, kemudian menjadi 8.9, dan akhirnya 9.0. Perbedaan pencatatan inilah yang mengundang pertanyaan. Apa sebenarnya yang terjadi.?





Anda tahu bom hidrogen ? Kekuatan bom hydrogen adalah 50 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada tahun 1945. Bom hidrogen yang mematikan adalah nuklir di dalam nuklir. Pada 1 April 1946 bom yang merupakan hasil temuan Nazi tersebut diuji coba oleh Amerika. Tepatnya di Alaska, terjadi gempa buatan dan menimbulkan efek Tsunami dengan ketinggian 35 meter dan menghancurkan pelabuhan Hilo di pulau Hawaii, memakan korban jiwa 159 orang. Setelah itu saat perang dingin dengan Rusia, ledakan Kedua Bom Hidrogen terjadi di Lepas Pantai Rusia pada tahun 1952, menghasilkan gempa 8.2 SR dan Tsunami. Rusia menyebut dalang Gempa itu adalah Amerika. Kemudian di Alaska pada tanggal 9 Maret 1957, pentagon meledakkan sebuah thermonuklir a BIG ONE. Terjadi gempa berkekuatan 8.3 di selatan Kepulauan Andreanof, di Kepulauan Aleutean, Alaska. Dan mengakibatkan Tsunami setinggi 16 meter. Tahun 1960 terjadi ledakan Bom Hidrogen yang mengakibatkan sebuah gempa bumi yang besar (berkekuatan 9.5) dan Tsunami terjadi di pesisir Chili. Tsunami itu diperkirakan membunuh 2.300 orang di Chili. Gelombang Tsunami sampai ke Jepang dan disekitar wilayah Pasifik. Gelombang menghancurkan Hilo, Hawaii, menghancurkan pantai dan membunuh 61 orang. Kerugian diakibatkan kerusakan diperkirakan seluruhnya berjumlah lebih dari US$ 500 juta. Saat itu Pentagon tidak sedang resmi konflik dengan Chili, namun Pemerintah Chili mengancam mengusir orang2 Rockefeller (Pemimpin Masonic & Illuminati. Orang dibalik perang Dunia) yang mengontrol perusahaan Minyak. Ledakan Kelima Bom Hidrogen Terjadi di Alaska pada tanggal 28 Maret 1964.

Saya jadi teringat bahwa Kiamat ditandai dengan banyaknya Gempa Bumi.. "Tidak akan datang Kiamat sehingga banyak terjadi gempa bumi" [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan 13 : 81-82]. Saat puasa tahun ini, menjelang lebaran, hingga hari ini banyak sekali terjadi Gempa. Apakah ini pertanda Kiamat sudah dekat.? Saya jawab dengan Tegas.. Ya..! Tapi saya mau memilahnya, mana yang gempa buatan Manusia, mana gempa yang merupakan Kekuasaan Allah.


Pentagon 9 megaton W-53 hulu-ledak termonuklir (kiri atas), menyerupai saturasi untuk menyelam (kanan atas). Siapa yang bisa menyangka yang mana bom Hidrogen, yang mana Saturasi untuk menyelam jika diselipkan di buritan kapal penyuplai anjungan minyak.

Bisa diarahkan bahwa Gempa dan Tsunami di Aceh adalah sebuah hasil dari Ledakan Bom Hidrogen. Praduga terhadap sinyalemen itu karena NOAA selalu meng-update besarnya gempa. Bagaimanapun kerusakan karena gempa bisa menjadi ukuran berapa besar gempa yang terjadi. Untuk ukuran 6,4 SR tak akan menyebabkan gempa dan Tsunami seperti yang terjadi di Aceh. Sebab itu dinyatakan bahwa kekuatan gempa hingga sebesar 9 SR. Kantor Pencatatan Gempa Jakarta dengan teliti mencatat pusat gempa bumi yang terjadi pada waktu itu yang lokasinya pada 155 mil di selatan barat daya Provinsi Aceh. Sedangkan menurut NOAA posisinya 250 mil keselatan dari yang semula ditunjuk Kantor Pencatatan Gempa Jakarta. Kecurigaan saya sering muncul saat beberapa orang luar negeri sering memberitakan, pada tanggal sekian waktu sekian akan terjadi gempa di Indonesia. dan isu2 tersebut beredar melalui sms. Padahal siapa yang bisa meramal terjadinya gempa.? Tehnologi itu belum ada. Jadi saya sedikit curiga bahwa mereka bermain2 dengan bahan peledak. India mengetahui sepenuhnya dengan baik bahwa itu bukan sebuah gempa bumi "normal". Pada tanggal 29 Desember Editorial India Daily secara umum mempertanyakan sifat dasar kejadian tersebut:

Apakah ini sebuah pameran kekuatan oleh sebuah negara untuk memperlihatkan malapetaka apa yang biasa diciptakan di wilayah ini?


Dengan tingkat kerusakan yang ada dan sebagai fakta bahwa India merupakan kekuatan regional di Asia Tenggara, Angkatan Laut India bertanggungjawab untuk melakukan penyelidikan dan memberitahukan hasilnya ke seluruh dunia, apa yang telah mereka temukan .

Lalu apakah pemerintah kita mengeluarkan Statement yang (minimal) sama  ? Sebab, seperti diketahui gempa Dan Tsunami tersebut menyebabkan Aceh sebagai daerah yang paling parah kerusakannya dan paling banyak Korbannya. Jawabannya : Tidak.. Pemerintah kita terkesima dengan Bencana tersebut, dan merelakan sepenuhnya kapal Militer asing masuk ke wilayah Indonesia. Menerima Bantuan yang tidak lain merupakan Dana Harta Nusantara kita sendiri yang tersimpan di berbagai Dunia.

Allah dengan segala kebijaksanaaanNya tak akan menghancurkan suatu kaum, kecuali Kaum tersebut dan Pemimpinnya sudah sangat Ingkar pada Allah. Sedangkan Aceh, Padang, Tasikmalaya kita ketahui masih terdengar Suara Azan melantun di setiap Masjid dan Surau.. Ataukah Pemimpin2 kita sudah keterlaluan mengabaikan Perintah Allah..? Atau memang ada agenda besar yang dilakukan Elit Dunia untuk membuat Tatanan Dunia Baru, dengan permainan Gempa dan perubahan Cuaca dan menggiring kepada Era 2012..? Wallahu a’lam